CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 27 Juni 2013

ANFIS REPRODUKSI WANITA - KELOMPOK 1

  Keperawatan Sistem Reproduksi

Anggota Kelompok 1
  1. Cynthia Putri Surya                                (101.0017)
  2. Henny Enarotalis                                    (101.0049)
  3. Rifan Hendri                                          (101.0093)
  4. Shanti Dyah Puspitasari                         (101.0105)
  5. Vita Aristiarini                                        (101.0113)



Anatomi dan Fisiologis
Sistem Reproduksi Wanita

A.    Anatomi reproduksi wanita
Organ pelvis terletak dibawah, berhubungan  dengan rongga abdomen, dibentuk oleh os iski dan os pubis pada sisi samping dan depan. Os sakrum dan os koksigis membentuk batas belakang dan pinggiran pelvis dibentuk oleh promontorium sakrum dibelakang iliopektinal sebelah sisi samping dan depan dari tulang sakrum.
Pintu keluar pelvis (pintu bawah) dibatasi oleh os koksigis dibelakang simfisis pubis, di depan lengkung os pubis, os iski, serta ligamentum yang berjalan dari os iski dan os sakrum di setiap sisi, pintu keluar ini membentuk dasar pelvis. Dasar pelvis dibentuk oleh dua berkas otot, muskulus levator ani dan muskulus koksigis yang bekerja sebagai diafragma pelvis.
Perineum merupakan bagian terendah dari badan, berupa sebuah garis yang menyambung kedua tuberositas iski, daerah depan segitiga kongenital dan bagian belakang segitiga anal. Titik tengahnya disebut badan perineum terdiri dari otot fibrus yang kuat di sebelah depan anus.












Di dalam rongga pelvis terdapat kandung kemih dan dua buah ureter yang terletak di belakang simfisis, kolon sigmoid sebelah kiri fosa iliaka, dan rektum terletak di sebelah belakang limfe rongga mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar limfe, serabut saraf fleksus lumbosakralis untuk anggota gerak bawah, cabang pembuluh darah arteri iliaka interna dan vena iliaka interna melengkapi isi rongga pelvis. Genetalia pada wanita terpisah dari uretra yang mempunyai saluran tersendiri. Alat reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian.
1.     Genetalia luar


Alat genital luar terdiri dari :
a.    Mons pubis
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu pada masa pubertas.
b.    Labia mayora
Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha bagian atas labia mayora, banyak mengandung urat saraf. 
c.    Labia minora
Berada sebelah dalam labia mayora
d.   Klitoris
Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang (erektil) yang mengandung urat saraf.
e.    Vestibulum
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora), muka belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum, dalam vestibulum terdapat muara-muara dari ;
-       Liang senggama (introitus vagina),
-       Uretra,
-       Kelenjar Bartolin,
-       Kelenjar skene kiri dan kanan.
f.     Himen
Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir ke luar, letaknya dimulut vagina. Bagian ini bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari.
g.    Perineum
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm.

2.     Genetalia dalam


Alat genetalia dalam terdiri dari :
a.    Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus dari jaringan epitelium bergaris khusus, dengan dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7,5 cm. Bagian ini merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan liag senggama (vagina) 9 cm, lebih pendek dari dinding belakang. Pada puncak vagina sebelah dalam berlipat-lipat disebut rugae. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina :
1)        Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2)        Alat hubungan seks.
3)        Jalan lahir pada waktu persalinan.
b.    Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di dalam pelvis antara rektum di belakang dan kandung kemih di depan, ototnya disebut miometrium. Uterus terapung didalam pelvis dengan jaringan ikat dan ligamen. Panjang uterus ± 7,5 cm, lebar 5 cm, tebal 2,5 cm, berat 50 g. Pada rahim wanita dewasa yang belum pernah menikah (bersalin) panjang uterus adalah 5-8 cm dan beratnya 30-60 g.
Uterus terdiri dari :
1)   Korpus uteri : berbentuk segitiga
2)   Serviks uteri : berbentuk silinder
3)   Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter

Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a)    Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b)   miometrium (lapisan otot polos)
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
c)    Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).
Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul.

Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
1)   Ligamentum latum
§  Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
2)   Ligamentum rotundum (teres uteri)
§  Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
§  Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
3)   Ligamentum infundibulopelvikum
§  Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
4)   Ligamentum kardinale Machenrod
§  Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
§  Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
5)   Ligamentum sacro-uterinum
§  Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum. 
6)   Ligamentum vesiko-uterinum
§  Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.

d)   Tuba fallopi
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, kearah kiri dan kanan, dengan panjang 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tuba sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
Tuba fallopi terdiri atas :
§   Pars interstitialis, bagian yang terdapat di dinding uterus
§   Pars ismus, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya
§   Pars ampularis, bagian yang berbentuk salura leher tempat konsepsi agak lebar.
§   Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai umbai yang disebut fimbrae untuk menangkap telur kemudian menyalurkan telur ke dalam tuba.
Fungsi tuba uterine mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus, menyediakan tempat untuk pembuahan. Ovum yang dibuahi dalam saluran tuba ini menimbulkan kehamilan ektopik , karena ovum tidak dapat bergerak terus maka ovum tertanam dalam tempat yang abnormal, hal ini bisa berlangsung 8-10 minggu.
e)    Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a.         Memproduksi ovum
b.         Memproduksi hormone estrogen
c.         Memproduksi progesteron
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.

3.     Kelenjar mamae



Payudara adalah pelengkap organ reproduksi wanita dan mengeluarkan air susu. Buah dada terletak dalam fasia superfisialis di daerah antara sternum dan aksila, melebar dari iga kedua sampai iga ke tujuh. Bagian tengah terdapat puting susu yang dikelilingi oleh aerola mamae yang berwarna coklat. Dekat dasar puting terdapat kelenjar montgometri yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tetap lemas.


Buah dada terdiri dari bahan-bahan kelenjar susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobus-lobus yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak, setiap lobus bermuara ke dalam duktus laktiferus (saluran air susu). Saluran limfe sebagai pleksus halus dalam ruang interlobuler jaringan kelenjar bergabung membentuk saluran lebih besar.
Perkembangan dan perubahan buah dada terjadi setelah masa remaja atau pubertas karena terdapat penambahan jaringan kelenjar. Seorang wanita mulai menstruasi pertama terjadi sedikit pembesaran payudara disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan ovarium, lama-kelamaan payudara berkembang penuh dan penimbunan lemak menimbulkan pembesaran yang tetap. Pada mas menopause, lama-kelamaan ovarium berhenti fungsi, dan jaringan payudara mengkerut.

B.     Fisiologi reproduksi wanita
Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi, selaput lendir rahim dari hari ke hari terjadi perubahan yang berulang selama satu bulan yang mengalami empat masa (stadium).
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.
Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1.    Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2.    Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3.    Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi. 
4.    Fase pasca ovulasi
           Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbedabeda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.






Siklus ovarium
Dalam ovarium banyak terdapat sel-sel telur muda yang dikelilingi oleh sel gepeng bangunan ini disebut folikel premordial. Sebelum pubertas ovarium dalam keadaan istirahat. Pada waktu pubertas ada pengaruh hormon dari lobus anterior hipofise yaitu FSH. Folikel premordial mulai tumbuh walaupun hanya satu yang matang kemudian pecah dan yang lainnya mati.


Ovarium memiliki tiga fungsi:
1.    Produksi ova
2.    Produksi ustrogen               
3.    Produksi progesteron   

Hormon-hormon gonadotrofik dari kelenjar hipofisis bagian anterior mengendalikan produksi hormon ovarium.Hormon perangsang folikel penting untuk awal pertumbuhan folikel graaf,dan hipofisis juga mengendalikan pertumbuhan ini melalui luteinizing hormon dan sekresi dari korpus luteum. Hormon ustrogen dikeluarkan ovarium dari mulai anak-anak sampai seesudah menopause.Hormon ini dinamakan hormon folikuler karena terus dihasilkan oleh sejumlah besar folikel ovarium dan seperti semua hormon beredar di dalam aliran darah.
Hormon progesteron disekresikan oleh korpus luteum, dan melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh ustrogen terhadap endometrium menjadi tebal,lembut,serta seperti beludru,siap untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi.Progesteron menghambat menstruasi. Terjadinya menstruasi diawali degenerasi korpus luteum yang mengakibatkan kadar progesteron darah menurun, tetapi sewaktu hamil menstruasi tidak terjadi.Itu disebabkan karena sel paling luar dari konseptus pada waktu menembus ke dalam endemetrium,mengeluarkan sejenis hormon dan hormon ini bekerja atas kopus luteum dan menjamin tetap berlangsungnya sekresi progesteron.Dengan demikian sekresi ovarium diatur,bukan sja oleh kelenjar hipofisis, melainkan juga oleh korion plasenta yang berkembang dari korion pada masa kehamilan berusia 8-12 minggu.

Hormon wanita
a.    Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
b.   Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG. 
c.    Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
d.   FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
e.    LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
f.     HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
g.    LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen). Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan. Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.





0 komentar:

Posting Komentar