Keperawatan Sistem Reproduksi
Anggota
Kelompok 1
- Cynthia Putri Surya (101.0017)
- Henny Enarotalis (101.0049)
- Rifan Hendri (101.0093)
- Shanti Dyah Puspitasari (101.0105)
- Vita Aristiarini (101.0113)
Anatomi
dan
Fisiologis
Sistem
Reproduksi Wanita
A. Anatomi reproduksi wanita
Organ pelvis
terletak dibawah, berhubungan dengan
rongga abdomen, dibentuk oleh os iski dan os pubis pada sisi samping dan depan.
Os sakrum dan os koksigis membentuk batas belakang dan pinggiran pelvis
dibentuk oleh promontorium sakrum dibelakang iliopektinal sebelah sisi samping
dan depan dari tulang sakrum.
Pintu keluar
pelvis (pintu bawah) dibatasi oleh os koksigis dibelakang simfisis pubis, di
depan lengkung os pubis, os iski, serta ligamentum yang berjalan dari os iski
dan os sakrum di setiap sisi, pintu keluar ini membentuk dasar pelvis. Dasar
pelvis dibentuk oleh dua berkas otot, muskulus levator ani dan muskulus
koksigis yang bekerja sebagai diafragma pelvis.
Perineum
merupakan bagian terendah dari badan, berupa sebuah garis yang menyambung kedua
tuberositas iski, daerah depan segitiga kongenital dan bagian belakang segitiga
anal. Titik tengahnya disebut badan perineum terdiri dari otot fibrus yang kuat
di sebelah depan anus.
Di dalam rongga
pelvis terdapat kandung kemih dan dua buah ureter yang terletak di belakang simfisis,
kolon sigmoid sebelah kiri fosa iliaka, dan rektum terletak di sebelah belakang
limfe rongga mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar limfe, serabut saraf fleksus
lumbosakralis untuk anggota gerak bawah, cabang pembuluh darah arteri iliaka
interna dan vena iliaka interna melengkapi isi rongga pelvis. Genetalia pada
wanita terpisah dari uretra yang mempunyai saluran tersendiri. Alat reproduksi
wanita dibagi menjadi dua bagian.
1. Genetalia luar
Alat genital luar terdiri dari :
a. Mons
pubis
Bagian yang menonjol meliputi
simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu
pada masa pubertas.
b. Labia
mayora
Dua lipatan dari kulit diantara
kedua paha bagian atas labia mayora, banyak mengandung urat saraf.
c. Labia
minora
Berada sebelah dalam labia mayora
d. Klitoris
Sebuah jaringan ikat erektil kecil
kira-kira sebesar kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang (erektil) yang
mengandung urat saraf.
e. Vestibulum
Merupakan rongga yang berada di
antara bibir kecil (labia minora), muka belakang dibatasi oleh klitoris dan
perineum, dalam vestibulum terdapat muara-muara dari ;
-
Liang senggama (introitus vagina),
-
Uretra,
-
Kelenjar Bartolin,
-
Kelenjar skene kiri dan kanan.
f. Himen
Lapisan tipis yang menutupi sebagian
besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi
dapat mengalir ke luar, letaknya dimulut vagina. Bagian ini bentuknya
berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada
yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari.
g. Perineum
Terletak di antara vulva dan anus,
panjangnya kurang lebih 4 cm.
2. Genetalia dalam
Alat
genetalia dalam terdiri dari :
a.
Vagina
Merupakan
saluran muskulo-membraneus dari jaringan epitelium bergaris khusus, dengan dialiri banyak pembuluh
darah dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7,5 cm.
Bagian ini merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding
depan liag senggama (vagina) 9 cm, lebih pendek dari dinding belakang. Pada
puncak vagina sebelah dalam berlipat-lipat disebut rugae. Sel
dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH
4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina :
1)
Saluran untuk
mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2)
Alat hubungan seks.
3)
Jalan lahir pada waktu
persalinan.
b.
Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di dalam pelvis antara rektum di
belakang dan kandung kemih di depan, ototnya disebut miometrium. Uterus
terapung didalam pelvis dengan jaringan ikat dan ligamen. Panjang uterus ± 7,5
cm, lebar 5 cm, tebal 2,5 cm, berat 50 g. Pada rahim wanita dewasa yang belum
pernah menikah (bersalin) panjang uterus adalah 5-8 cm dan beratnya 30-60 g.
Uterus terdiri dari :
1) Korpus
uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk
silinder
3) Fundus uteri : bagian
korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus
disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus
tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8
cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan
beban hingga 5 liter
Dinding
uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi
dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan
yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum
meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b) miometrium (lapisan otot polos)
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan
yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah
membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus
oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk
angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat,
dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin
berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara
osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan
kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan
selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus.
Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
c) Endometrium
Pada
endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar
endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium
ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi
endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi
implantasi (nidasi).
Lapisan
epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara
terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang
panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang
menyangga, tonus otot-otot panggul.
Ligamentum
yang menyangga uterus adalah:
1) Ligamentum
latum
§ Ligamentum
latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
2) Ligamentum
rotundum (teres uteri)
§ Terdiri
dari otot polos dan jaringan ikat.
§ Fungsinya
menahan uterus dalam posisi antefleksi.
3) Ligamentum
infundibulopelvikum
§ Menggantung
dinding uterus ke dinding panggul.
4) Ligamentum
kardinale Machenrod
§ Menghalangi
pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
§ Tempat
masuknya pembuluh darah menuju uterus.
5) Ligamentum
sacro-uterinum
§ Merupakan
penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
6) Ligamentum
vesiko-uterinum
§ Merupakan
jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat
hamil dan persalinan.
d)
Tuba fallopi
Tuba
fallopii merupakan tubulo-muskuler, kearah kiri dan kanan, dengan panjang 12 cm dan
diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tuba sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang
di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan
hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
Tuba fallopi terdiri atas :
§ Pars
interstitialis, bagian yang terdapat di dinding uterus
§ Pars
ismus, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya
§ Pars
ampularis, bagian yang berbentuk salura leher tempat konsepsi agak lebar.
§ Infundibulum,
bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai umbai yang disebut
fimbrae untuk menangkap telur kemudian menyalurkan telur ke dalam tuba.
Fungsi tuba uterine mengantarkan
ovum dari ovarium ke uterus, menyediakan tempat untuk pembuahan. Ovum yang
dibuahi dalam saluran tuba ini menimbulkan kehamilan ektopik , karena ovum
tidak dapat bergerak terus maka ovum tertanam dalam tempat yang abnormal, hal
ini bisa berlangsung 8-10 minggu.
e)
Ovarium
Merupakan
kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba
uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap
bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel
de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan
ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium
yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a.
Memproduksi ovum
b.
Memproduksi hormone
estrogen
c.
Memproduksi progesteron
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16
tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon
estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran
hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran
payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya
terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur
karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini
terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan
tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur
dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai
dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
3. Kelenjar mamae
Payudara
adalah pelengkap organ reproduksi wanita dan mengeluarkan air susu. Buah dada
terletak dalam fasia superfisialis di daerah antara sternum dan aksila, melebar
dari iga kedua sampai iga ke tujuh. Bagian tengah terdapat puting susu yang
dikelilingi oleh aerola mamae yang berwarna coklat. Dekat dasar puting terdapat
kelenjar montgometri yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tetap lemas.
Buah dada terdiri dari bahan-bahan kelenjar susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobus-lobus yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak, setiap lobus bermuara ke dalam duktus laktiferus (saluran air susu). Saluran limfe sebagai pleksus halus dalam ruang interlobuler jaringan kelenjar bergabung membentuk saluran lebih besar.
Perkembangan
dan perubahan buah dada terjadi setelah masa remaja atau pubertas karena terdapat
penambahan jaringan kelenjar. Seorang wanita mulai menstruasi pertama terjadi
sedikit pembesaran payudara disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan
progesteron yang dihasilkan ovarium, lama-kelamaan payudara berkembang penuh
dan penimbunan lemak menimbulkan pembesaran yang tetap. Pada mas menopause,
lama-kelamaan ovarium berhenti fungsi, dan jaringan payudara mengkerut.
B. Fisiologi reproduksi wanita
Wanita yang
sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat
kandungannya yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi, selaput lendir
rahim dari hari ke hari terjadi perubahan yang berulang selama satu bulan yang
mengalami empat masa (stadium).
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang
terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak
mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima
pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan
luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi
secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi
berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.
Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata
berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama
siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika
ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon
esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan
lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium,
sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5
hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2.
Fase
pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan
fase poliferasi. Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan
memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating
hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan
hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi)
dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk
mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3.
Fase
ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi
pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH,
kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel,
peristiwa ini disebut ovulasi.
4.
Fase
pasca ovulasi
Siklus
ovarium
Dalam
ovarium banyak terdapat sel-sel telur muda yang dikelilingi oleh sel gepeng
bangunan ini disebut folikel premordial. Sebelum pubertas ovarium dalam keadaan
istirahat. Pada waktu pubertas ada pengaruh hormon dari lobus anterior hipofise
yaitu FSH. Folikel premordial mulai tumbuh walaupun hanya satu yang matang
kemudian pecah dan yang lainnya mati.
Ovarium memiliki tiga fungsi:
1. Produksi ova
2. Produksi
ustrogen
3. Produksi
progesteron
Hormon-hormon gonadotrofik dari
kelenjar hipofisis bagian anterior mengendalikan produksi hormon ovarium.Hormon
perangsang folikel penting untuk awal pertumbuhan folikel graaf,dan hipofisis
juga mengendalikan pertumbuhan ini melalui luteinizing hormon dan sekresi dari
korpus luteum. Hormon
ustrogen dikeluarkan ovarium dari mulai anak-anak sampai seesudah
menopause.Hormon ini dinamakan hormon folikuler karena terus dihasilkan oleh
sejumlah besar folikel ovarium dan seperti semua hormon beredar di dalam aliran
darah.
Hormon progesteron disekresikan oleh
korpus luteum, dan melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh ustrogen terhadap
endometrium menjadi tebal,lembut,serta seperti beludru,siap untuk penerimaan
ovum yang telah dibuahi.Progesteron menghambat menstruasi.
Terjadinya menstruasi diawali
degenerasi korpus luteum yang mengakibatkan kadar progesteron darah menurun,
tetapi sewaktu hamil menstruasi tidak terjadi.Itu disebabkan karena sel paling
luar dari konseptus pada waktu menembus ke dalam endemetrium,mengeluarkan
sejenis hormon dan hormon ini bekerja atas kopus luteum dan menjamin tetap
berlangsungnya sekresi progesteron.Dengan demikian sekresi ovarium diatur,bukan
sja oleh kelenjar hipofisis, melainkan juga oleh korion plasenta yang
berkembang dari korion pada masa kehamilan berusia 8-12 minggu.
Hormon
wanita
a.
Estrogen
Estrogen
dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan
ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk
tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks
dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
b.
Progesteron
Hormon
ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
c.
Gonadotropin Releasing
Hormone
GNRH
merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang
pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar
GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
d.
FSH (folikel stimulating
hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua
hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
e.
LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating
Hormone)
Diproduksi
di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan
terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus,
LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam
menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam
darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1
jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
f.
HCG (Human Chorionic
Gonadotrophin)
Mulai
diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta).
Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar
100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml),
kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan
sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
g.
LTH (Lactotrophic Hormone)
/ Prolactin
Diproduksi
di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan
sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan,
prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen).
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi /
pascapersalinan. Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH
hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat
terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa
amenorhea.
0 komentar:
Posting Komentar